BANJAR, LingkarJabar — Di tengah sorotan tajam terkait minimnya perhatian pemerintah terhadap dunia olahraga, khususnya dalam pembinaan atlet lokal, Tim Bola Voli Gita Muda Desa Neglasari mencatatkan prestasi membanggakan. Tim ini berhasil menyabet gelar Juara 1 pada ajang Turnamen Bola Voli Putra Antar Desa dan Instansi Jawa Barat – Jawa Tengah (RPM CUP II) yang digelar pada 2–3 Agustus 2025.
Turnamen yang diselenggarakan oleh Paguyuban RPM dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut menjadi ajang pembuktian semangat juang para atlet muda, meskipun harus berjuang dengan keterbatasan fasilitas dan minimnya dukungan dari pemerintah daerah.
Bermodalkan latihan mandiri, semangat gotong royong, serta dukungan penuh dari masyarakat dan Karang Taruna Desa Neglasari, Tim Gita Muda menunjukkan bahwa prestasi bukan hanya soal fasilitas mewah, melainkan tekad dan kerja keras yang tak kenal lelah.
Ketua Karang Taruna Desa Neglasari, Erwin Sundana, menegaskan bahwa raihan juara ini merupakan hasil dari proses panjang serta semangat pantang menyerah para pemuda desa.
“Kami menyadari, perhatian terhadap olahraga di Kota Banjar, terutama di tingkat desa, masih sangat minim. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat kami untuk terus berlatih dan membuktikan bahwa pemuda desa pun mampu berprestasi dan mengharumkan nama daerah,” ujar Erwin, yang akrab disapa Gobel, saat ditemui Senin 04 Agustus 2025.
Erwin menambahkan, kemenangan ini adalah buah dari dedikasi tanpa pamrih seluruh anggota tim yang rela berlatih seadanya, meski tanpa dukungan anggaran dari pemerintah.
“Kami berlatih dengan fasilitas yang sangat terbatas. Tidak ada anggaran dari pemerintah, tapi semangat anak-anak luar biasa. Kemenangan ini bukan hanya milik tim, tapi milik seluruh warga yang terus memberikan dukungan dan kepercayaan kepada kami,” tegasnya.
Ia juga berharap prestasi ini bisa menjadi pemantik perhatian bagi pemerintah, agar lebih serius membina olahraga di tingkat akar rumput.
“Jangan sampai semangat para pemuda ini padam hanya karena kurangnya dukungan. Mereka butuh pembinaan, fasilitas, dan kehadiran negara dalam perjuangan mereka,” pungkas Erwin.
Kemenangan Gita Muda tidak sekadar menjadi kebanggaan bagi Desa Neglasari, namun juga menjadi simbol perlawanan terhadap keterbatasan, sekaligus sindiran halus bagi pihak-pihak yang selama ini abai terhadap potensi atlet muda lokal. (Joe)






