Miris !!! Ruang Belajar Ambruk, Siswa di Sukabumi Pakai Tenda Darurat

  • Bagikan

 

SUKABUMI. LINGKAR JABAR – Miris Puluhan Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bantargebang terpaksa harus belajar di tenda darurat yang dibuat oleh pihak sekolah

Lantaran, gedung sekolah SDN tersebut kondisinya mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan, sehingga tidak layak digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sekolah tersebut beralamat di desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,

Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN Bantargebang Edi Suhedi mengatakan, pengajuan demi pengajuan sudah dilayangkan oleh pihaknya, namum hingga detik ini tidak ada respon sama sekali.

” Saya sudah mengajukan kepada pihak-pihak maupun Dinas Pendidikan agar terbangun nya sekolah SDN Bantargebang ini, namun hingga saat ini tidak ada respon sama sekali,” kata Edi kepada awak media Senin, (30/10/2023).

Baca Juga :  Kapolsek Cisaat Pimpin Patroli KRYD, Berikan Pesan Kamtibmas Kepada Warga

Sementara itu, terkait berlajar mengajar di Tenda tersebut sudah berjalan dari bulan Juli hingga Oktober saat ini, dan untuk jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran berjumlah 3 kelas. Namun dikarenakan sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan proses belajar mengajsr tersebut maka dari itu pihaknya memaksakan untuk memindahkan keruangan kelas yang tidak layak huni itu.

” Tadinya itu Tiga kelas, dikarenakan sudah tidak memungkinkan lagi mengingat kondisi tenda sangat sempit, akhirnya saya memaksakan untuk pindah ke ruangan kelas yang terbilang sudah tidak layak huni dan diruangan itu terdiri dari Kelas 3 dan kelas 6,” jelasnya.

Ia menjelaskan, untuk proses belajar mengajar pihaknya memulai dari pukul 07.30 Wib hingga pukul 11.30 itu pun ia melihat dari cuaca. Jika cuaca sangat panas akan dilaksanakan hingga pukul 11.00 saja, Namun apabila cuaca cendurung hujan akan dipulangkan lebih awal sehingga siswa yang belajar diteras sekolah pun jiga ikut di pulangkan.

Baca Juga :  Pemuda Batak Bersatu Kokab Sukabumi Mengutuk Keras Terkait Pembunuhan Roslinda Wati Siboro

” Kalau cuacanya jam 11.00 masih agak teduh itu bisa dilaksanakan bisa sampai jam 11.30, akan tetapi jika cuaca Hujan maka anak-anak yang ditenda tersebut sampai dengan jam 11.00, lalu di teras sekolah juga akan dipulangkan,” imbuhnya.

Namun di satu sisi, ia berharap, ditahun 2023 agar secepatnya dilakukan pembangunan sekolah SDN Bantargebang  mengingat, kondisi kelas sudah tidak layak pakai.

” Tentunya kami berharap secepatnya agar pihak-pihak memang terkait dalam bidang pendidikan ini agar melihat langsung kondisi di sekolah kami. Dan kami berharap direalisasikan pembangunan di SDN Bantargebang ini, mengingat kondisi sekolah dan empat  ruangan kelas sudah tidak layak pakai untuk proses belajar mengajar,” harapnya.

Baca Juga :  Lagi, Satu Bus Pariwisata Terguling di Gunung Kidul

Ditempat yang sama, Cep Huda Efendi salah satu murid SDN Bantargebang yang mengikuti proses pembelajaran di dalam Tenda menuturkan, ia sangat ingin sekolahnya dibangun agar mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak seperti sekolah lain pada umumnya.

” Sudah 6 Bulan aku belajar di tenda ini aku juga kepanasan dan tidak nyaman belajarnya, Aku ingin sekolah ini dibangun,” pungkasnya.

Reporter : Wahidin

  • Bagikan