BANJAR, LINGKARJABAR – Jamboree On The Air dan Jamboree On The Internet (JOTA-JOTI) merupakan ajang tahunan terbesar yang mempertemukan Pramuka di seluruh dunia melalui komunikasi radio amatir dan internet.
Kegiatan ini bukan hanya sebagai wadah bagi Pramuka untuk belajar berkomunikasi, tetapi juga menjadi sarana promosi persahabatan dan keberagaman secara global. Dalam JOTA-JOTI, peserta dapat berkomunikasi dengan sesama Pramuka dari berbagai belahan dunia, yang menjadi pengalaman berharga bagi mereka.
Untuk tingkat Kota Banjar, JOTA-JOTI tahun 2024 diadakan oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Banjar bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) Lokal Banjar. Kegiatan ini diselenggarakan pada Jumat, 18 Oktober 2024, di Sekretariat Kwarcab Pramuka Kota Banjar, Jalan Tentara Pelajar, dan diikuti oleh 480 peserta Pramuka dari berbagai tingkatan di Kota Banjar, Jawa Barat.
Dadang R Kalyubi, Ketua Kwarcab Pramuka Kota Banjar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan JOTA-JOTI di tingkat Kota Banjar telah rutin dilaksanakan sejak tahun 2016. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan yang selalu mendapat dukungan dari ORARI Lokal Banjar. Menurutnya, JOTA-JOTI adalah ajang yang mendunia dan menjadi wadah penting bagi Pramuka untuk mengenal lebih jauh tentang komunikasi melalui radio amatir.
“JOTA-JOTI ini adalah kegiatan yang mendunia, dan Pramuka Kota Banjar bersama ORARI selalu melaksanakan jambore ini di bulan yang sama setiap tahunnya. Ini merupakan atensi dan motivasi bagi Kwarcab Kota Banjar untuk terus bekerja sama dengan ORARI,” ujar Dadang, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Banjar.
Dadang juga menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan motivasi kepada para Pramuka agar lebih mengenal dunia komunikasi radio dan memperkenalkan bahwa Kota Banjar memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan seluruh negara di dunia melalui siaran radio amatir.
“Agenda ini sangat penting bagi keluarga besar Pramuka Kwarcab dan ORARI Lokal Kota Banjar. Melalui JOTA-JOTI, kita bisa menunjukkan bahwa Kota Banjar telah mendunia. Para peserta Pramuka, baik dari tingkat penggalang maupun penegak, dapat langsung berkomunikasi dengan teman-teman dari luar negeri,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua ORARI Lokal Banjar, Yana Bachyan, menjelaskan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi kegiatan ini dengan memberikan bimbingan teknis kepada para Pramuka. Yana dan timnya mengajarkan teknik komunikasi melalui radio amatir, termasuk cara menggunakan morse dan band radio yang digunakan dalam kegiatan ini, yakni 2 meter band dan 40 meter band.
“Kami hanya memfasilitasi dan memberikan bimbingan teknis. Kami mengajarkan adik-adik Pramuka cara berkomunikasi dengan teman-teman dari seluruh dunia, baik melalui morse maupun radio amatir. Meski berkomunikasi dengan luar negeri, mereka tetap menggunakan bahasa Indonesia, karena ada sandi morse yang bisa dipahami secara internasional,” jelas Yana.
Rena, salah satu panitia JOTA-JOTI, mengungkapkan bahwa kegiatan ini melibatkan seluruh Pramuka dari tingkat penggalang hingga penegak di Kota Banjar. Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan JOTA-JOTI di Kota Banjar tidak dipungut biaya, berbeda dengan beberapa daerah lain di Jawa Barat yang menerapkan biaya untuk partisipasi dalam kegiatan ini.
“Keuntungan dari kegiatan ini adalah kita bisa berkomunikasi dengan teman-teman di seluruh dunia tanpa dipungut biaya. Kegiatan JOTA-JOTI di Kota Banjar ini satu-satunya yang gratis di seluruh Jawa Barat. Selain itu, ada nilai edukasi bagi para Pramuka yang nantinya bisa dimanfaatkan saat mereka bepergian ke luar negeri,” kata Rena.
Rena juga menambahkan bahwa ia merasa senang dan bangga bisa terlibat langsung dalam kegiatan ini. Menurutnya, pengalaman tersebut sangat berharga dan akan menjadi bekal pengetahuan yang bermanfaat di masa depan.
“Saya sangat bahagia dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ini adalah pengalaman luar biasa, karena JOTA-JOTI di Kota Banjar adalah satu-satunya kegiatan yang digelar secara gratis di Jawa Barat. Selain itu, kegiatan ini bisa diakses di seluruh dunia melalui internet, asalkan ada jaringan yang mendukung,” ujar Rena.
Keunikan lain dari JOTA-JOTI di Kota Banjar, menurut Rena, adalah melibatkan peserta dari tingkat penggalang, seperti siswa SMP dan MTs, sementara di kota atau kabupaten lain hanya peserta penegak yang biasanya difasilitasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Di Kota Banjar, seluruh penggalang dan penegak difasilitasi untuk mengikuti kegiatan ini, karena ada kolaborasi yang erat antara keluarga besar Pramuka Kwarcab dan ORARI Lokal. Setiap tahunnya, kami selalu melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai tingkatan,” pungkasnya. (Johan)