Berita  

DPPKB Kota Banjar Gelar Workshop Kampung KB untuk Percepatan Penurunan Stunting

BANJAR, LINGKARJABAR  – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Banjar terus berkomitmen dalam mendorong percepatan penurunan angka stunting. Sebagai bagian dari upaya preventif, DPPKB mengadakan Workshop Kampung KB, yang berlangsung di Aula Kelurahan Banjar pada Kamis (12/12/2014).

Workshop ini bertujuan untuk mencegah stunting dan memastikan anak-anak di Kota Banjar tumbuh sehat. Target utamanya adalah tercapainya nol kasus stunting pada tahun 2025. Fokus utama kegiatan ini adalah edukasi mengenai pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang merupakan masa krusial dalam menentukan tumbuh kembang anak.

Kepala DPPKB Kota Banjar, Budi Hendrawan, menyampaikan bahwa program ini ditujukan bagi ibu hamil, calon pengantin, dan balita usia dua tahun (baduta). “Kami berharap semua pihak mendukung program ini, terutama di tingkat keluarga. Kampung KB menjadi wadah edukasi serta tempat belajar dan berbagi informasi penting dalam mencegah stunting,” ujar Budi.

Baca Juga :  Tewasnya R Berujung Laporan Resmi ke Polres Banjar, Diduga Alami Intimidasi Eskul

Staf Ahli Setda Kota Banjar, Wawan Setiawan, yang hadir mewakili PJ Wali Kota, turut mengapresiasi langkah DPPKB. Ia menilai workshop ini sangat efektif dalam membantu masyarakat memahami pentingnya pola makan sehat, imunisasi, serta perawatan anak. “Melalui workshop ini, warga jadi lebih tahu bagaimana merawat kehamilan dan balita dengan baik. Ini sangat penting untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan kuat,” ungkapnya.

Peserta workshop diberikan pelatihan serta pemahaman tentang pentingnya asupan gizi yang cukup, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta mengenali tanda-tanda stunting untuk pencegahan dini. Selain itu, para peserta juga diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman, sehingga setiap masalah yang ada dapat ditemukan solusinya demi kebaikan bersama.

Baca Juga :  Mayat Mengambang di Saluran Irigasi Gegerkan Warga Langensari

DPPKB berharap program ini tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga mengubah kebiasaan masyarakat ke arah yang lebih baik. “Dengan kerja sama dari semua pihak, Kota Banjar diharapkan pada tahun 2025 bisa bebas dari stunting dan melahirkan generasi yang sehat dan cerdas,” tutup Budi. (Johan)