PANGANDARAN, LingkarJabar – Jembatan gantung di Dusun Nengklok, Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat roboh pada Sabtu 4 Oktober 2025 pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Peristiwa ini menyebabkan delapan pelajar SMP Islam Terpadu (IT) Daarul Hikmah terjatuh ke sungai saat melintas.
Insiden bermula ketika salah satu tali sling pengikat jembatan yang menghubungkan Desa Cikembulan dengan Desa Pajaten terputus. Akibatnya, badan jembatan miring dan membuat delapan dari 16 pelajar yang sedang melintas jatuh ke sungai.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, sejumlah pelajar mengalami luka ringan dan shock. Mereka adalah Gina Sabha (kelas 8), Qonita (kelas 8), Zaskia (kelas 8), Aulia Purnamasari (kelas 8), serta Shifa (kelas 7). Para korban langsung mendapat perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Cikembulan.
Guru SMP IT Daarul Hikmah, Ilham Hibibi, menjelaskan, murid-muridnya tengah menyeberangi jembatan untuk mengikuti kegiatan sekolah.
“Kan anak-anak itu tinggal di pondok, jadi kalau mau ke sekolah harus lewat jembatan itu. Saat berada di tengah, salah satu murid sempat ingin berfoto, tiba-tiba sling pengikat putus,” ujarnya.
Ketua RT setempat, Winarto, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menyebutkan kawat besar pada pagar jembatan terlepas sehingga menyebabkan sejumlah siswa terjatuh dari ketinggian sekitar lima meter.
“Kejadiannya cepat, tahu-tahu anak-anak sudah ada di sungai dan warga langsung menolong,” katanya.
Winarto juga menambahkan, jembatan sepanjang 20 meter itu baru dibangun sekitar satu bulan lalu dan bahkan belum sempat diresmikan.
“Kawat pagar di sebelah kiri yang lepas, sehingga anak-anak jatuh,” ucapnya.






