SMKN 1 Kalipucang Tampilkan Tarian Tradisional Karya Siswa di Pagelaran Seni

PANGANDARAN. LingkarJabar – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kalipucang, Pangandaran, menggelar Pagelaran Seni melalui Sanggar Seni Harmoni di halaman sekolah, Selasa 27 Mei 2025. Acara tersebut menampilkan empat tarian tradisional yang merupakan hasil karya orisinal para siswa kelas X dan XI.

Keempat tarian tersebut merupakan perpaduan unsur seni tari Jawa dan Sunda, dibawakan oleh empat kelompok berbeda. Masing-masing kelompok menyajikan cerita legenda yang dikemas dalam gerak tari yang memikat.

Kelompok pertama, Sekar Arum, menampilkan kisah legendaris Nyi Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan. Dalam pertunjukan tersebut, para penari menampilkan gerakan anggun sambil menabur bunga, menggambarkan sosok Nyi Roro Kidul yang memberikan kekuatan kepada para dayangnya.

Baca Juga :  PKBM Di Ciracap Diduga Mark UP WB, Disdik Kabupaten Sukabumi Harus Bertanggung jawab

“Ada bagian yang menunjukkan Nyi Roro Kidul memberikan petuah dan kekuatan spiritual kepada dayang-dayangnya,” ujar Heri, pembina Sanggar Seni SMKN 1 Kalipucang, saat ditemui di lobi sekolah.

Kelompok kedua, Dewi Kamaratih, menyuguhkan tarian tentang seorang perempuan yang patah hati, namun akhirnya kembali menemukan semangat cintanya.

Selanjutnya, kelompok Nikar membawakan tarian yang diangkat dari legenda Pantai Karang Nini. Tarian ini menggambarkan kisah seorang nenek yang setia menanti sang suami yang tak kunjung kembali dari laut, hingga akhirnya berubah menjadi batu karena penantiannya yang sia-sia.

Sementara itu, kelompok terakhir, Putri Candra Kirana, menyajikan kisah intrik dalam kerajaan, di mana saudara Putri Candra Kirana merasa iri hingga berujung pada aksi pembunuhan.

Baca Juga :  Disdikpora Pangandaran Gelar Festival Seni Sastra Siswa Nasional di Seluruh Sekolah Dasar

Heri menjelaskan, pagelaran ini merupakan bagian dari Program Sanggar Seni Harmoni yang bersinergi dengan Bidang Kesiswaan, serta merupakan tindak lanjut dari program Jabar Masagi yang digagas oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

“Melalui program ini, siswa diminta membentuk kelompok dan mengeksplorasi cerita legenda untuk dituangkan dalam bentuk tarian. Saya sangat terharu dan bangga melihat hasil karya mereka. Ide-ide orisinal yang mereka suguhkan sungguh luar biasa,” tutup Heri. (**)