BOGOR, LINGKARJABAR – Bulan mei hingga juli 2024 merupakan bulan-bulan yang melelahkan bagi orang tua siswa. Bulan tersebut merupakan bila dimana para orang tua siswa sibuk sibuknya mencari sekolah untuk memasukan anak-anaknya ke sekolah Negeri atau PPBD baik tingkat TK, Paud, SD, SMP dan SMA. Adapun untuk jalur yang tersedia, yaitu jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan tugas orang tua,PNS dan anak.
PPDB sendiri bertujuan untuk memeratakan akses dan kualitas pendidikan.dengan proses seleksi PPDB menggunakan satu pusat informasi sebagai server atau pengelola seleksi dan ini gratis.
Setiap tahunnya, persoalan selalu saja muncul dan terjadi kecurangan dan ramai menjadi sorotan publik terutama orang tua siswa yang merasa dirugikan akibat anaknya tidak keterima (Lolos) karena proses PPDB
Salah satunya yang terjadi dilapangan seperti yang dialami oleh keluarga ibu Deti, dimana anaknya tidak diterima di SMPN Cigombong 02 Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, yang anaknya mendaftar menggunakan jalur Zonasi.
Menurut Deti, anaknya tahun 2024 ini daftar PPDB ke SMPN Cigombong 02 dengan m3nggunakan jalur Zonasi. Dirinya menggunakan zonasi karna sekarang ini tempat tinggal sudah lama tinggal di Kp.ebeg rt 02 Rw 02 Desa Ciburuy yang tidak jauh dari lokasi sekolah (300 meteran,red). Namun memang Kartu Keluarganya belum lama dan baru diurus pindah (baru 3 bulan) dari alamat tinggal yang lama yaitu Kampung Cibandawa yang masih satu Desa dengan alamat SMPN Cigombong 02.
Namun dari hasil PPDB kemarin anaknya tidak diterima. Padahal untuk merayu anaknya sekolah lagi, saya sebagai orang tua susah payah (2 tahun dia dirumah). Namun kalau seperti ini saya sebagai orang tua jadi lelah dan kecewa dengan PPDB yang sekarang.ucapnya
Kalau memang pemerintah mau PPDB ini jalur bersih dan tidak ada main.tolong aturannya yang jelas.jangan sampai bangak siswa yang alamatnya diluar desa Ciburuy keterima sedangkan anak saya yang asli warga ciburuy tidalk keterima.
Dan tolong kalau hasil PPDB anak yang lolos atau keterima itu dipanpang oleh pihak sekolah biar ga ada kecurigaan dari orang tua seperti kami. Asal sekolah, nama siswa, jalur pendaftaran pangpang di sekolah.inikan tidak jelas.malahan sekarang dirasakan lebih menyulitkan buat kami warga yang tidak punya.tidak ada kebijakan buat kami orang kecil.paparnya (red)