BANJAR, LINGKARJABAR – Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang berfungsi sebagai wadah pengembangan masyarakat, terutama generasi muda, dalam bidang kesejahteraan sosial. Organisasi ini tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial, yang dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat di wilayah desa/kelurahan.
Memasuki usia ke-64, Karang Taruna Kota Banjar menggelar kegiatan Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) sekaligus melaksanakan rapat kerja (Raker) tingkat kota pada Minggu (29/9/2024). Acara ini berlangsung di Destinasi Wisata Lembah Pejamben, Desa Binangun, Kota Banjar, Jawa Barat.
Ketua Karang Taruna Kota Banjar, Deni Herdiandi, menjelaskan alasan di balik pemilihan Lembah Pejamben sebagai lokasi acara. Menurutnya, selain untuk memperingati HUT Karang Taruna yang ke-64, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada di Kota Banjar, salah satunya Lembah Pejamben.
“Alasan kami menggelar BBKT ke-64 dan Raker di Lembah Pejamben adalah untuk memperkenalkan destinasi wisata di Kota Banjar. Sebagai wadah bagi para pemuda, kami memiliki kewajiban untuk turut mempromosikan potensi wisata di daerah ini,” ujar Deni Herdiandi.
Dalam acara tersebut, Deni juga menyinggung tentang penggunaan kata “BERDAYA” yang telah menjadi jargon Karang Taruna Kota Banjar sejak awal kepengurusannya. Kata “BERDAYA” diadopsi sebagai simbol dari upaya pemberdayaan pemuda di seluruh tingkatan, mulai dari tingkat RT, RW, desa/kelurahan hingga kecamatan.
“Kata ‘BERDAYA’ memang kami gunakan sejak awal pembentukan kepengurusan baru. Dengan jargon ini, kami berharap Karang Taruna dari tingkat bawah, seperti RT dan sub-unit, benar-benar bisa berdaya melalui program-program yang bermanfaat bagi seluruh anggota,” jelasnya.
Namun, terkait dengan kemunculan kata “BERDAYA” sebagai jargon salah satu pasangan calon (Paslon) dalam Pilkada 2024, Deni menegaskan bahwa tidak ada keterkaitan antara Karang Taruna Kota Banjar dengan salah satu Paslon tersebut. Untuk menghindari kesalahpahaman, kata “BERDAYA” tidak digunakan dalam perayaan HUT Karang Taruna kali ini.
“Kami tetap konsisten dengan tujuan awal kami. Kata ‘BERDAYA’ yang digunakan oleh salah satu Paslon dalam Pilkada 2024 tidak ada hubungannya dengan Karang Taruna, baik di tingkat kota maupun sub-unit,” tegas Deni.
Deni berharap, di usia yang ke-64 ini, Karang Taruna Kota Banjar bisa semakin menjalankan fungsinya dengan baik, serta menjadi mitra bagi pemerintah dalam menjalankan fungsi kontrol sosial.
“Harapan saya di usia yang ke-64 ini, Karang Taruna bisa semakin dirasakan kehadirannya di tengah masyarakat. Selain itu, kami juga ingin menjadi mitra pemerintah, baik di tingkat kota maupun desa/kelurahan, dalam menjalankan fungsi kontrol sosial,” tutup Deni. (Johan)