BANJAR, LINGKARJABAR – Untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi musibah kebakaran, UPTD Damkar Kota Banjar menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran untuk LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Desa/Kelurahan se-Kota Banjar pada Senin (30/9/2024).
Acara ini diadakan di Aula UPTD Damkar Kota Banjar, dengan dihadiri oleh para perwakilan LPM dari seluruh wilayah Kota Banjar, Jawa Barat.
Kepala UPTD Damkar Kota Banjar, Aam Amijaya, membuka acara dengan menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terkait langkah-langkah penanggulangan kebakaran serta kendala yang sering dihadapi oleh Damkar Kota Banjar saat menangani insiden kebakaran di berbagai wilayah kota.
“Pemahaman tentang penanganan kebakaran sangat penting, termasuk antisipasi awal sebelum petugas Damkar tiba di lokasi. Selama ini, ada banyak kendala teknis maupun non-teknis yang kami hadapi sebelum mencapai titik kebakaran. Oleh karena itu, kami mengundang perwakilan LPM untuk mensosialisasikan beberapa materi agar masyarakat bisa memahami langkah pencegahan ketika ada potensi kebakaran,” jelas Aam Amijaya.
Sementara itu, Komandan Regu (Danru) Damkar Kota Banjar, Roni Supriadi, menambahkan bahwa potensi kebakaran sering kali terjadi karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab kebakaran, baik yang dipicu oleh faktor alam, hewan, maupun manusia.
“Ada beberapa faktor pemicu kebakaran, di antaranya faktor alam, hewan, dan manusia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Roni menjelaskan bahwa salah satu contoh dari faktor alam adalah sambaran petir yang bisa menyebabkan percikan api. Sedangkan untuk faktor hewan, banyak hewan yang tanpa disadari merusak instalasi listrik di atap rumah, yang akhirnya memicu korsleting listrik.
“Faktor manusia menjadi salah satu penyebab utama kebakaran, seperti kelalaian dalam mematikan kompor atau membakar sampah sembarangan,” tambahnya.
Roni juga memberikan tips bagi masyarakat untuk menghadapi potensi kebakaran, salah satunya adalah cara menangani kebocoran gas LPG yang sering kali menimbulkan kepanikan, terutama di kalangan ibu rumah tangga.
“Ketika terjadi kebocoran gas LPG, tidak perlu panik. Dengan mengikuti sosialisasi ini, kami berharap materi yang disampaikan bisa diteruskan ke desa/kelurahan masing-masing,” ujar Roni.
Roni berharap melalui kegiatan sosialisasi ini, para LPM Desa/Kelurahan se-Kota Banjar dapat menyampaikan kembali informasi yang mereka peroleh kepada masyarakat luas, sehingga risiko terjadinya kebakaran dapat diminimalkan. (Johan)