Tiga Anak Difabel Banjar Tampil di Kejuaraan Tenis Meja Nasional Berkat Dukungan Dharmasamavta Foundation

Tiga Anak Difabel Banjar Tampil di Kejuaraan Tenis Meja Nasional Berkat Dukungan Dharmasamavta Foundation. Foto: ist/LJ

BANJAR, LingkarJabar – Dharmasamavta Foundation menunjukkan komitmennya dalam mendukung inklusi dan kesetaraan melalui ajang NPCI DKI Jakarta Table Tennis Championship 2025 yang digelar Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPCI) DKI Jakarta bersama Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB), di Pluit Village Mall, Jakarta Utara, pada 8–10 Agustus 2025.

Dalam kejuaraan tersebut, tiga anak berkebutuhan khusus binaan Kejaksaan berhasil ikut serta berkat pendampingan dan dukungan penuh dari Dharmasamavta Foundation. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih prestasi, melainkan peluang untuk menumbuhkan semangat juang dan rasa percaya diri.

Peran Dharmasamavta Foundation tidak hanya sebatas memberikan fasilitas dan pembinaan, tetapi juga menjadi penghubung antara lembaga, orang tua, dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi yayasan untuk menciptakan ruang yang lebih inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar mampu berkembang sesuai potensinya.

“Partisipasi mereka dalam turnamen ini merupakan langkah nyata untuk membuktikan bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam berkompetisi dan berprestasi,” ujar perwakilan Dharmasamavta Foundation.

Melalui kegiatan ini, Dharmasamavta Foundation berharap semakin banyak pihak yang peduli dan terinspirasi untuk memberikan dukungan nyata terhadap pengembangan bakat anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia.

Kejuaraan ini menjadi simbol nyata olahraga tanpa batas, menyatukan atlet disabilitas dan non-disabilitas dalam satu panggung yang setara dan kompetitif.

Tak hanya menunjukkan semangat sportivitas, anak-anak difabel Kota Banjar juga memamerkan karya seni yang istimewa. Beberapa di antaranya:

Seni Lukis, yang mencerminkan kreativitas dan imajinasi mereka.

Kriya Kayu, sebagai bukti keterampilan tangan yang mumpuni. Karya Seni Lainnya, yang menegaskan keberagaman bakat anak-anak berkebutuhan khusus.
Karya-karya tersebut sukses menarik perhatian dan menuai apresiasi dari berbagai pihak yang hadir. Kehadiran mereka dinilai ikut mengharumkan nama Kota Banjar, bukan hanya lewat olahraga tetapi juga melalui kreativitas seni.

Ketiga anak berkebutuhan khusus binaan Kejaksaan yang. Mengikuti ajang NPCI DKI Jakarta Table Tennis Championship 2025 yang diantaranya :
1. Anjani Aprialia (disabilitas kelas 7) – Tuna Grahita
2. ⁠ Fahmi Ragil Prasetya (disabilitas kelas 11) – Tuna Rungu
3. ⁠Ade Viki Ramdani (disabilitas kelas 7) – Down Syndrom

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Banjar, Sri Haryanto, melalui Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum), Arif Darmawan Maruzama, menyampaikan apresiasinya terhadap capaian anak-anak difabel tersebut.

“Kami sangat bangga dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa, baik dalam olahraga maupun karya seni. Keikutsertaan mereka di tingkat nasional menjadi bukti bahwa dengan dukungan dan kesempatan, mereka mampu mengharumkan nama daerah,” ungkap Arif mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Kota Banjar kepada awak media, Jumat 22 Agustus 2025.

Ia juga menegaskan bahwa Kejaksaan Negeri Kota Banjar akan terus memberikan dukungan.

“Kami berkomitmen mendampingi mereka agar memiliki ruang berkembang, karena potensi anak-anak ini sangat besar. Semoga ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi anak-anak lain, serta membuka mata masyarakat untuk lebih peduli,” tambahnya.

Diharapkan kegiatan ini menjadi momentum untuk mendorong pemerintah maupun masyarakat agar terus memberi dukungan dan penghargaan kepada anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh Indonesia, sehingga mereka dapat terus berkarya dan membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi.

Ketua NPCI DKI Jakarta, Yasin Onasie, menggarisbawahi makna lebih dalam turnamen tersebut merupakan yang pertama di ibu kota yang menggabungkan atlet disabilitas dan non-disabilitas dalam satu ajang. Ini membuktikan bahwa atlet disabilitas memiliki kemampuan setara dan kepercayaan diri untuk berkompetisi bersama secara adil dan sportif.

Turnamen ini sendiri diikuti oleh 335 peserta, di antaranya 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum, dengan total hadiah senilai Rp 180 juta. Dua trofi utama diperebutkan oleh provinsi dengan atlet peraih medali terbanyak di kategori umum maupun disabilitas.

Dharmasamavta Foundation berharap bahwa langkah mereka dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk memberikan dukungan nyata dalam pengembangan bakat anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Melalui kolaborasi seperti ini, semakin banyak pintu prestasi yang terbuka menguatkan inklusi dalam dunia olahraga maupun masyarakat luas.

Acara tersebut turut di hadiri Nusron Wahid Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Prof. Reda Manthovani Jaksa Agung Muda Intelijen, Dharmasamavta Foundation. (Joe)