PANGANDARAN. LingkarJabar – Banjir bandang yang melanda wilayah Desa Ciganjeung, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, beberapa waktu lalu mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Salah satu yang paling terdampak adalah bendungan yang jebol sepanjang 40 meter dan dua jembatan penghubung yang putus total.
Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pangandaran melalui Bidang Sumber Daya Air (PSDA) langsung bergerak cepat melakukan pendataan dan pemeriksaan ke sejumlah titik lokasi yang mengalami kerusakan serius.
“Kami telah mengidentifikasi enam titik kerusakan parah, dan yang paling kritis adalah di bagian kiri bendungan yang jebol sepanjang 40 meter,” ungkap Aceng, Kepala Seksi PSDA Dinas PUPR Pangandaran, saat ditemui di lokasi, Rabu 11 Juni 2025.
Tim PSDA tampak melakukan pengukuran dan pendataan kerusakan secara cermat untuk keperluan perencanaan anggaran perbaikan dan upaya mitigasi agar bencana serupa tidak kembali terulang.
Akibat jebolnya bendungan tersebut, banjir merendam setidaknya 200 rumah warga yang tersebar di dua dusun. Tak hanya itu, ratusan hektare lahan persawahan milik petani juga terendam, yang dipastikan menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.
“Kami berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki kondisi ini, terutama untuk menyelamatkan sawah yang menjadi sumber penghidupan kami,” ujar Kiswanto, warga setempat.
Warga berharap Pemkab Pangandaran bergerak cepat dalam penanganan pasca-bencana ini, mengingat Desa Ciganjeung merupakan salah satu sentra produksi padi nasional. (Ntang)