Kondisi Memprihatinkan Korban Perundungan di SMP Pangandaran, Ayah Tukang Ojek Kayu, Ibu Idap Stroke

Wali kelas korban perundungan di salah satu SMP di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Cucu Cuningsih. Foto: ist/LJ

PANGANDARAN, LingkarJabar – Wali kelas korban perundungan di salah satu SMP di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Cucu Cuningsih, mengungkapkan kondisi ekonomi peserta didiknya yang sangat memprihatinkan. Ayah korban bekerja sebagai tukang ojek kayu, sementara sang ibu menderita stroke dan tidak dapat berbicara.

Kondisi tersebut diketahui Cucu saat mengunjungi rumah korban di Kecamatan Padaherang, usai video perundungan yang menimpa siswanya viral di media sosial.

“Bapaknya bekerja sebagai ojek kayu. Sedangkan ibunya stroke, tidak bisa bicara. Kalau lihat rumahnya pun, Masya Allah, sangat memprihatinkan,” ujar Cucu saat ditemui wartawan di tempat mengajar pada Senin 11 Agustus 2025.

Korban diketahui merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Cucu menjelaskan, kondisi fisik korban kini mulai membaik meski masih terdapat memar di kepala bagian belakang.

“Alhamdulillah, kondisinya sudah sehat. Hanya saja masih ada benjolan sedikit di kepalanya,” tambahnya.

Sebelumnya, sebuah video berdurasi pendek yang beredar di Facebook memperlihatkan aksi perundungan oleh seorang pelajar SMP terhadap temannya. Dalam rekaman, pelaku yang berpostur lebih besar tampak memukul wajah dan kepala bagian belakang korban hingga tersungkur ke tanah.

Pelaku mengenakan kaos putih dan celana pendek, sedangkan korban memakai kaos biru lengan panjang dengan kombinasi warna hitam di bagian lengan. Pukulan demi pukulan terus mendarat di wajah korban yang sudah tidak berdaya, sementara terdengar suara tawa dari rekan pelaku di latar belakang.

Usai memukul, pelaku justru memeluk dan membantu korban berdiri. Aksi ini terekam dan dibagikan oleh rekannya hingga viral di berbagai platform media sosial, termasuk Facebook. (*)