BOGOR, LingkarJabar – Sebanuyak 443 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Desa Cibalung kecanayan Cijeruk, kabuoaten Bogor menerima bantuan bahan pangan tahap kedua berupa telur dan daging ayam, selasa (17/09/2024)).
Penyaluran bantuan ini merupakan kolaborasi antara Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan pemerintah daerah, yang juga didukung oleh PT Pos Indonesia. Penyaluran bantuan ini menjadi langkah konkret dalam penanganan masalah stunting.
Telur dan daging ayam dipilih melalui pertimbangan nilai nutrisi yang tinggi serta dapat divariasikan dalam pola makan keluarga. Nutrisi yang optimal berperan penting dalam mengatasi tantangan stunting.
Dalam penyaluran bantuan yang diselenggarakan di Kantor Desa Cibalung ini, Sekretaris Desa, …didampingi Kasi Kesra Desa Cibalung mengatakan bahwa dalam penanganan stunting sangat perlu adanya intervensi pemerintah.
“Salah satu bantuan lainnya adalah melalui penyaluran pangan yang mendukung penurunan risiko stunting. Kami berharap bantuan dari pusat ini dapat berjalan terus,” ujarnya.
Idrus menambahkan bahwa selain bantuan pangan, pemerintah juga harus terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait masalah stunting. “Masalah stunting tidak melulu karena kekurangan bahan pangan, tapi penting juga bahwa masyarakat itu memiliki informasi dan pendidikan. Misalnya kita harus tahu bahwa tidak semua makanan itu bisa memenuhi gizi dan menunjang tumbuh kembang anak. Makanan tersedia mungkin, tapi apakah itu sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Itu yang harus kita tahu,” terang Sekdes
Sementara itu, Salah seorang penerima manfaat, Abdullah Kp.Pakaladen menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan bahan pangan yang diberikan pemerintah ini. “Alhamdulilah dengan adanya bantuan ini dapat membantu perekonomian kami, juga yang utama bisa mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga menunjang tumbuh kembang anak saya,” ujatnya
Ia juga mengapresiasi pemerintah Desa Cibalung yang telah meminta kepada pihak pendamping untuk pembagiannya diadakan dikantor Desa.karena selama ini kalau bantuan turun kita lokasinya jauh.kadang kalau kita naik ojeg habis sama biaya ojeg.tapi sekaramg alhamdulikah pembagiannya diadakan di kantor desa.(Red)