Berita  

Terkuak!!,Dugaan Adanya Penggelembungan Jumlah Siswa Fiktif di SMK Mandiri Berkah Cijeruk

BOGOR, LINGKARJABAR Dugaan adanya data fiktif jumlah siswa penerima dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) di SMK Mandiri Berkah yang berlokasi di Kampung Cibadak, Desa Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai terkuak LingkarJabar.com.

Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, diduga SMK Mandiri Berkah sengaja melakukan penggelembungan jumlah siswa.

Kecurigaan terhadap dugaan data fiktif itu ditemukan setelah Lingkarjabar.com melihat dari data online dapodik per tanggal 7 des 2024 tidak sesuai dengan jumlah siswa sebenarnya di sekolah tersebut. Data yang ada di situs online Dapodik (Data Pokok Pendidikan) data yang ada di sekolah jumlah siswa di data Dapodik online berjumlah 141 orang, siswa laki-laki dan siswa perempuan 109 orang. Namun siswa yang terdaftar di situs online Dapodik (Data Pokok Pendidikan) tersebut tidak sesuai berdasarkan fakta siswa yang ada di sekolah.

Baca Juga :  Wujudkan Pilkades Serentak Aman dan Nyaman, Pemkab Bogor Optimalkan Kolaborasi dengan Forkopimda dan Forkopimcam 

Wakil Kepala Sekolah, Agur saat ditemui di sekolah,tidak mau memberikan tanggapan apapun dan terkesan menghindar. Kemudian ada salah satu guru datang menemui.

“Ya sekarang sedang ada ulangan. emang cuma beberapa siswa terkait sebagian ada yang sedang PKL, terkait jumlah siswa yang saya tahu kurang lebih 40 atau 50 siswa keseluruhan untuk pastinya tanyakan langsung ke pa Agur atau ke kepala sekolah karena bukan kapasitas saya untuk menjawab,” ucap salah satu guru itu.

Ia menambahkan, terkait pa Agur mohon maaf mungkin tidak bisa menemui lantaran sedang sibuk.

Dari keterangan dan hasil dapodik ini jelas jauh sekali perbedaannya.Ini akan mengundang perhatian pubik dan pihak berwenang, memicu dugaan adanya praktik manipulasi data oleh pihak sekolah. Data siswa yang terdaftar dalam Dapodik sangat penting karena berhubungan langsung dengan alokasi dana pendidikan, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ketidaksesuaian data ini dapat berindikasi pada penyalahgunaan anggaran negara.

Baca Juga :  Cegah Korupsi, Pemkab Bogor Perkuat Sinergi Bersama KPK

Dengan adanya kejadian ini, Dinas Pendidikan harus segera merespons dengan menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki lebih dalam persoalan siswa fiktif dan ada dugaan kuat manipulasi data siswa dan jelas ada dugaan tindakan perbuatan melawan hukum

Hingga berita diterbitkan, pihak Lingkarjabar.com sudah berupaya menghubungi Kepala Sekolah Ade Sopian untuk dimintai klarifikasi perihal temuan tersebut. Namun Kepsek tetap tidak merespon diduga kuat menghindar untuk klarifikasi terkait penggelembungan data siswa fiktif tersebut.(diee/red)