Berita  

Pilkada Bandung Barat Darurat Politik Uang, Kemana Bawaslu?

BANDUNG BARAT, LINGKARJABAR – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung Barat (KBB) dicederai oleh perilaku politik uang oleh beberapa pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati. Miris. Money politik ini terjadi di masa tenang, dilakukan terbuka dan viral di media sosial.

Pemungutan suara Pilkada yang akan dilakukan Rabu, 27 November 2024, dipertanyakan legitimasinya. Sejumlah masyarakat mempertanyakan sikap Bawaslu KBB yang dinilai macan ompong, tidak menjalankan fungsinya.

Sehari sebelum pemungutan suara misalnya. Ratusan massa menggeruduk kantor Bawaslu KBB. Mereka mendesak lembaga pengawas demokrasi itu agar menindak tegas pelanggaran pemilu, salah satunya yang dilakukan oleh Paslon nomor urut 2, Jeje-Asep.

Masa yang tergabung dalam Koalisi Serikat Enam Pekerja Bandung Barat itu menyebut, dugaan politik uang setelah sejumlah video bagi-bagi amplop viral di media sosial.

Baca Juga :  Hadiri Rapat Koordinasi Pemilukada 2024, Lukmanul Hakim Ingatkan PPS Rekrut Pantarlih Sesuai Ketentuan

Koordinator Massa Aksi, Dede Rahmat menegaskan, banyaknya video dugaan money politik yang saat ini tersebar di tengah masyarakat, tidak direspon serius oleh Bawaslu.

“Kami meminta Bawaslu turun tangan. Bawaslu harus menindak tegas pelaku money politik tanpa pandang bulu,” katanya.

Terpisah, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor KBB, Zaki Mubarok, mengharapkan masyarakat untuk semakin bijak terhadal fenomena politik uang ini.

“Firman Allah jelas melarang kita untuk memakan harta secara batil, termasuk menerima atau memberi uang dalam pemilu. Praktik money politik adalah bentuk pengkhianatan kepada nilai keadilan,” tegas Zaki.

Zaki juga menyerukan kepada masyarakat, terutama generasi muda, untuk berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan pilkada dan pemilu agar berjalan damai dan bebas dari segala bentuk kecurangan.

Baca Juga :  ALSINTAN Dari Dinas Pertanian Kab.Sukabumi Tidak Lengkap Di Terima Kelompok Tani. Tim Jorelat Lakukan Audiensi Dengan DPRD

“Mari kita jadikan Kabupaten Bandung Barat sebagai contoh daerah dengan pemilu yang bersih, bermartabat, dan bebas dari praktik yang melanggar hukum maupun nilai agama,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PC PERTI) KBB, Daswan Muda menyebut, money politics akan merusak pola pikir masyarakat dalam pembangunan demokrasi.

“Masyarakat KBB jangan memilih Paslon yang melakukan money politics,” tegasnya.

Sementara beberapa hari sebelum pemilihan di KBB, sejumlah foto dan video penyebaran uang dan sejumlah paket sembako menyebar di beberapa platform media sosial. Seperti video seorang ibu renta yang mengaku mendapatkan uang dari tim sukses Paslon nomor urut 2, Jeje Asep.

“Menta dukungan ti nomor 2. Lima puluh rebo,” kata pengakuan warga, dalam sebuah video berdurasi 26 detik.

Baca Juga :  KPU Kota Banjar Gelar Sosialisasi Regulasi dan Pelaporan Dana Kampanye Pilkada 2024

Dalam video lainnya, seorang laki-laki paruh baya mengaku menerima urang dari Kades Mekarsari sebesar Rp.100.000 (seratus ribu rupiah). (**)