PANGANDARAN, LingkarJabar — Destinasi Wisata Citumang yang berlokasi di Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, terus menjadi salah satu primadona wisata alam di Jawa Barat. Kejernihan sungai berwarna kehijauan yang mengalir membelah hutan jati, lengkap dengan panorama gua alami dan formasi bebatuan, menjadikan kawasan ini tujuan favorit para pencinta wisata air dan petualangan.
Meski saat ini lebih dikenal sebagai pusat aktivitas body rafting, Citumang memiliki sejarah panjang sebagai lokasi camping ground. Supervisor Citumang, Edi Riadi, mengungkapkan bahwa area tersebut dulu sering dimanfaatkan wisatawan dan komunitas pecinta alam untuk berkemah dan menggelar berbagai kegiatan luar ruang.
“Citumang ini dulu memang ada tempat untuk camping ground. Kegiatan berkemah, outing, dan aktivitas komunitas sering berlangsung di sini,” ujar Edi kepada inakor.id.
Keberadaan camping ground tersebut pernah menambah daya tarik Citumang, karena pengunjung dapat menikmati ketenangan hutan jati yang berpadu dengan suara aliran sungai yang jernih dan menyejukkan.
Kini, Citumang lebih dikenal sebagai destinasi wisata air dengan berbagai aktivitas unggulan, seperti body rafting, berenang, terapi ikan, hingga kunjungan ke kawasan Green Valley. Menurut Edi, potensi alam yang khas menjadi alasan utama wisatawan kembali datang.
“Wisatawan lebih banyak pada body rafting, berenang, dan menikmati keindahan sungai serta gua. Panorama alaminya yang khas menjadi daya tarik utama,” jelasnya.
Selain memiliki pesona alam yang kuat, Citumang juga menjadi habitat berbagai satwa liar yang memperkaya ekosistem kawasan. Di antaranya burung ciung batu, titiran (perkutuk), titip anak, hingga lutung yang kerap muncul di pepohonan saat suasana sekitar tenang.
“Satwa di sini hidup alami. Lutung biasanya terlihat ketika suasana tenang, terutama pada sore hari,” tambah Edi.
Dengan perpaduan daya tarik alam, jejak sejarah sebagai kawasan perkemahan, serta keunikan karakter ekologinya, Citumang tetap menjadi destinasi yang menghadirkan pengalaman berbeda bagi wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran. (Agus Giantoro)






