Berita  

Aksi Demo Dilakukan Diatas Danau Lido.Massa Tunjukan Langsung Titik Pendangkalan Dan Penyempitan 

BOGOR, LINGKARJABAR — Ratusan warga dan aktivis aktivis dari berbagai organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan serta unsur lainnya menggelar unjuk rasa di atas Danau Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Minggu, 8 Desember 2024.

Dengan menggunakan rakit Motor, masa melakukan orasi menggunakan pengeras suara.rombongan yang terbagi dalam beberapa rakit ini menjelajahi seluruh isi danau lido dan titik akhir dilokasi dimana danau yang berubah menjadi daratan.

Walhasil, area danau di tepi Hotel Lido yang dikelola MNC Land terbukti memiliki kedalaman hingga kedalaman hanya 1 meter. Beberapa rakit pun tak bisa melintas di bawah kapal. Warna air danau di area tersebut terlihat coklat.

Massa yang berdemontrasi menduga pendangkalan dikawasan danau lido akibat dari pembangunan hotel oleh MNC Land Lido yang tepat dipinggir danau lido dan sampai hari ini masih dalam pembangunan.

” Kalau dulu dilokasi ini kedalamannya lebih dari 10 meter.tapi sekarang cuman 1meter.kurang lebih ada 5 hektar danau lido kondisinya tertutup dan dangkal.hal ini diduga adanya pengurugan akibat pembangunan atau aktivitas pembangunan hotel.” Kata salah satu Korlap aksi Demo, H.Bono

Baca Juga :  Ketua BBRP Zona 7 Lantik Ketua Korwil BBRP Triple C Hari ini

Saat massa melakukan unjuk rasa, puluhan keamanan KEK Lido pun tampak berjejer di tepi danau untuk memadukan situasi dan menjaga keamanan agar massa tidak berpindah ke lokasi KEK Lido.

Dan aparat kepolisian, gabungan Polres Bogor dan Polsek Cijeruk pun kemudian mendatangi massa ke tengah Danau Lido. Dan melakukan Negosiasi.alhasil tidak ada kesepakatan akhirnya negosiasi diteruskan didarat yaitu di rumah makan Umi Tambakan.

“Sebagaimana pernyataan tegas Pak Hary Tanoe, Danau Lido bukan bagian dari KEK Lido, tapi milik pemerintah. Maka kami, warga merasa punya tanggung jawab untuk melestarikan Danau Lido agar tidak terjadi pendangkalan,” kata Agus Mulyadi (Agus Lecung), pengusaha Ummi Tambakan

Menurutnya, aspirasi masyarakat selama ini belum tersampaikan dan belum mendapatkan kesepakatan terkait Danau Lido baik oleh pihak MNC Lido maupun Pemkab Bogor.dan ini harus sesegera dilakukan musyawarah antara MNC Land Lido, Masyarakat Cigombong, Pemerintah daerah dan juga pihak kepolisian.

Baca Juga :  Liputan Dihalangi, Puluhan Wartawan Gelar Unras Didepan Lapas Kelas llB Warungkiara

“Kami masyarakat Cigombong dan dari berbagai elemen organisasi masyarakat akan melakukan Musyawarah besar untuk menyusun poin-poinnya aspirasi yang akan disepakatan tentang Danau Lido ini.”Kami juga belum berhasil duduk satu meja dengan Camat dan beberapa Kepala Desa. Salah satu solusinya, kami berharap MNC bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah dalam upaya melestarikan Danau Lido. Misalnya membentuk Yayasan konservasi Danau Lido,” ungkap mantan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi ini.

Sementara itu Kordintor lapangan aksi Demo, Aqso Bintang Nusantara, menyampaikan bahwa tuntutan demo hari ini masih sama dengan tuntutan demo sebelumnya.cuman hari ini kita mengadakan aksi demo di danau lido.untuk Melihat langsung lokasi danau yang selama ini kita suarakan.asalnya danau berubah daratan.begitu juga kita langsung  melihat ke titik pendangkalan dilokasi danau Lido, yang sebelumnya dilokasi tersebut kedalamannya 10 meter lebih.sekarang hanya 1, meter. Papar aqso

Jawaban PT MNC Land Lido

Baca Juga :  Diskominfo Bogor Bekali Praktisi Humas Strategi Menghadapi Tantangan Era Artificial Intelligence

Terkait Danau Lido, Sekretaris Perusahaan PT MNC Land Lido, Alex Wardhana, menyatakan bahwa Danau Lido bukan merupakan bagian dari KEK Lido, dan berdasarkan peraturan-undangan yang berlaku, kewenangan atas Danau Lido berada di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Sedimentasi dan perubahan kualitas air yang terjadi di Danau Lido bukan akibat dari aktivitas proyek di kawasan KEK Lido, melainkan karena dampak panjangnya pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, serta adanya aktivitas budi daya ikan di Danau Lido,” papar Alex Wardhana dalam keterangan persnya.

“Dalam rangka menciptakan hubungan baik dengan masyarakat serta bentuk kepedulian lingkungan, KEK Lido tetap memberikan aksesibilitas yang baik untuk kepentingan mobilitas masyarakat sekitar serta telah berupaya maksimal menjaga kelestarian Danau Lido dengan cara pembersihan danau dari sampah, penanaman, pengerukan sedimentasi secara berkala, membuat bangunan penampung sedimen di hulu danau, bahkan menyediakan kolam-kolam retensi agar volume air danau tetap terjaga,” imbuhnya (Iy/red)