Berita  

Terkait Banyak Agen E- Warung fiktif di Kecamatan Gunung Putri, Ketua LSM KPK Angkat Bicara

 

BOGOR, LJ- Mengenai kelayakan para agen e-Warung selaku penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dikecamatan Gunung Putri, memicu tanda tanya besar. Selama ini program BPNT seperti berjalan mulus, padahal banyak agen e-Warung yang diduga fiktif karena tidak memiliki toko sembako.

Keganjilan tersebut memicu Ketua LSM KPK angkat bicara, Soklar mendesak pihak Mandiri mencoret puluhan agen e-Warung fiktif penyalur BPNT itu, karena tidak memenuhi syarat dan tidak sesuai pedoman umum (Pedum) BPNT. Ia spekulasikan ada beberapa dari puluhan agen e-Warung kecamatan Gunung Putri yang tidak layak bahkan fiktif.

“Kami minta secepatnya Mandiri memberhentikan agen fiktif penyalur BPNT yang tersebar di kecamatan Gunung Putri, karena ulah mereka merugikan Keluarga Penerima Manfaat (KPM)”.

Baca Juga :  Suara Anak Indonesia 2020 : Angkat Isu Prioritas Kesehatan dan Pendidikan Anak

“Sesuai pedum maka e-Warung yang menjadi agen penyalur BPNT yang ditunjuk Mandiri harus memiliki toko atau warung sembako sendiri. Namun yang terjadi di lapangan, saat pengajuan ternyata banyak agen e-Warung memasukkan nama toko atau warung Fiktif,” ucap Soklar, Senin (14/6/21).

Dari hasil penelusuran yang dilakukan timnya dilapangan, ditemukan beberapa agen fiktif e-Warung yang tidak memiliki toko sembako. Karena itu LMS KPK mendesak Mandiri mencoret dan menonaktifkan agen fiktif itu demi kenyamanan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program BPNT. 

“Kami menduga permainan itu juga dilakukan oknum Mandiri demi keuntungan pribadi. Sehingga pihak Madiri terkesan membiarkan, walau keberadaan agen fiktif itu melanggar aturan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Wow, NTT Punya Laguna Terindah di Indonesia

Abdul latif selaku Koordinator Mandiri dikecamatan Gunung Putri dikonfirmasi awak media terkait adanya agen fiktif dan adanya Desa tidak memiliki agen,sampai saat ini pihaknya engan menjawab.(ria)