BOGOR, LJ – Buntut dari tindakan pencatutan Lembaga Organisasi Wartawan PWI Kabupaten Bogor oleh pihak pengelola refleksi atau Spa De Valore membuat geram pengurus dan anggota PWI yang merasa lembaganya dicemarkan nama baiknya.
”Tindakan pengelola De Valore itu merupakan pencemaran nama baik Lembaga, saya sebagai Ketua PWI Kabupaten Bogor, dengan ini menolak dan membantah keras jika lembaga PWI dikaitkan dengan De Valore, apalagi sampai dugaan membackup kegiatan mereka yang diduga melanggar PPKM Darurat,” tegas H.Subagiyo saat dikonfirmasi beberapa waktu.
“Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada nama anggota kita dengan inisial (D) yang disebutkan itu. Jika sampai ada yang mencatut apalagi mengatasnamakan lembaga PWI dengan tujuan yang tidak baik, tentu itu adalah pelanggaran. Kita akan proses dengan melakukan somasi, kalau perlu kita laporkan ke pihak Kepolisian,” imbuhnya.
PWI Kabupaten Bogor tidak ada dan tidak dibenarkan anggotanya, siapapun itu yang membackup apapun, apalagi tempat hiburan yang melanggar PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah,” tegas H.Bagiyo.
Sementara inisial D, saat dikonfirmasi terkait namanya dicatut pihak pengelola, disebutkan sebagai Ketua PWI Bogor Timur menjelaskan, “Setelah dicatut baru konfirmasi, datang ajah bos biar kenal”.
Kembali Wartawan menyampaikan, karena merasa sudah konfirmasi ke Ketua PWI, lanjut inisial (D) menjawab, “Kan nama Gw yang dicatut, hubungan apa sama ketua PWI”.
Lebih lanjut awak media menyampaikan, “Ada ga saya tulis nama abang di dalam isi berita”. Inisial (D) menjawab, “Kita ketemu saja”. Tanpa pikir panjang awak media mengiyakan permintaan bertemu guna keberimbangan berita, namun lagi – lagi saat diajak bertemu di kantor PWI inisial D menjawab, “Jauh amat ke PWI”.
“Jika abang ingin bertemu, karena ini menyangkut nama PWI yang dicatut oleh pengelola, serta disebutkan abang ketua PWI, makanya baiknya bertemu di kantor PWI, jujur nih abangku, saya kaget juga kalau abang marah sama wartawan yang menulis, seharusnya kalau abang memang tidak merasa berucap seperti itu, abang bisa laporkan pemilik tempat hiburan, karena dia yang berucap”.
“Maaf kita wartawan hanya menyampaikan berita dari ucapan orang tersebut, selebihnya kita konfirmasi ke ketua PWI selaku lembaga yang dicatut namanya, mohon arahan jika saya salah terima kasih abangku,” tutur wartawan yang konfirmasi terhadap inisial (D).
Telusur media, ternyata diketahui inisial (D) ternyata Dadi, dari hasil informasi yang didapat diduga beliau salah satu ketua di Bogor Timur, namun bukan ketua PWI.
Masih Dadi menjawab pertanyaan media ini, “tapi tau kan cover both side? Karena orang tersebut, sebut nama orang lain maka orang yang disebut harus dikonfirmasi tentang kebenaran keteranganya. Ini nama saya dicatut tanpa konfirmasi, siapa yang gak marah. Tau juga nggak saya masalahnya”.
Lanjut media mengatakan, “Siap abangku yang terhormat, namun kalau bisa ijin bisa di lihat dalam isi berita, nama abang hanya inisial, makanya saya konfirmasi ke PWI, karena nama PWI saya tulis, dan maaf sekali lagi saya pun baru dapat no abang dari ketua PWI Kabupaten Bogor”.
Sementara pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-PP) Kabupaten Bogor, saat dikonfirmasi menjelaskan, “nanti akan kita lanjutkan ke satgas, jika ditemukan ada pelanggaran akan kita tindak,” ucapnya, Jumat (16/07/2021).
Untuk diketahui, sebelumnya pihak pemilik atau pengelola Spa dan refleksi De Valore yang berlokasi di ruko RPM V no 31A, Metland Transyogi, Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, saat dikonfirmasi wartawan terkait aktivitas tempat Spa nya yang diduga melanggar PPKM Darurat karena buka melewati ketentuan aturan, batas jam buka atau operasional, sempat menyebut nama salah satu wartawan dan lembaga organisasi kewartawanan.
“Mbak datang kesini sudah konfirmasi belum ke bang Dadi sebagai ketua PWI Bogor Timur, tadi saya ditelpon pengelola untuk mempertanyakan itu,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (11/07/2021). (Ria/FWBB)
