Berita  

Reses Kedua Digelar Dennys, Warga Ubrug Harapkan Perbaikan Jalan Yang Rusak Parah

SUKABUMI, LJ – Reses Kedua DPRD Kabupaten Sukabumi Daerah Pemilihan Satu Kabupaten Sukabumi resmi digelar oleh Dennys Ali Perkasa S.Stp , Pel M.Mar. Reses tersebut berlangsung di Kampung Santiong, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Selasa (9/5/2023).

Diketahui, tujuan digelar reses tersebut memang sudah ada perintah dari DPRD perihal reses ke II di tahun 2023, sebelum nya sudah reses di Desa Girijaya dan reses ke II yaitu di desa Ubrug.

Saat dikonfirmasi, Anggota Dewan DPRD Fraksi Partai Golkar yang sering disapa dengan Dennys mengatakan, banyak aspirasi dari masyarakat terkait dengan pembangunan infrastruktur jalan terutama di kampung santiong yang nanti akan dilaksanakan pengaspalan jalan di tahun 2023 ini.

” Kalau tidak ada halangan yang memang tidak mendesak, insya allah bisa direalisasikan di petengahan tahun ini,” kata Dennys kepada lingkarjabar.com, Selasa (9/5).

Namun, lanjut kata dia, pihaknya juga melihat kesiapan dari Dinas terkait meliputi Dinas Perkim. Untuk program di list ia mengaku sudah ada terkait pembangunan infrastruktur tersebut. Selain itu, pihaknya juga menyinggung soal rusaknya jalan milik Pemerintah Kabupaten sepanjang 2 kilometer.

” Saya juga ingin menyampaikan terkait jalan Milik Pemkab Sukabumi khususnya dinas PU yang memang kewenangan nya di Jalan Kabupaten kurang lebih 2 Km jalan rusak di Desa Girijaya,”

” Sangat disayangkan sekali, apalgi saya juga sebagai Anggota dari masyarakat disini dan memang pada umum nya mewakili Masyarakat wajib kami dorong dan harus bisa di tahun ini dilakukan perbaikan,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, pada umumnya berprofesi sebagai petani, dan jangan menjadi aji mumpung.

” Jangan karena jalan rusak harga nya jadi rendah dan tidak sesuai dengan pasaran yang seharusnya,” imbuhnya.

Ia berharap, ketika memang program sudah ada agar pihak dari Dinas yang menangani pembangunan infrastruktur baik itu Desa, maupun Dinas agar segera merealisasikan apa yang seharusnya dikeluhkan oleh masyarakat.

” Membangun itu dari hati, jangan sampai pembangunan yang Besok sore sudah tidak bisa bermanfaat alias Asal-asalan,” pungkasnya.

Juliansyah