BOGOR,LJ – Jelang puncak acara ritual budaya “Ngabungbang” di kawasan Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, yang biasa dilaksanakan 12-15 rabiul awal atau bertepatan libur panjang akhir pekan di bulan ini oktober 2020 mendatang, ratusan Pedagang Kaki Lima (Pkl) dan para pengunjung peziarah mulai berdatangan dan memadati bahu jalan di wilayah Desa Lemah Duhur dan Desa Cimande Jaya. Ritual budaya “Ngabungbang” menjadi agenda rutin tahunan yang telah dilaksanakan warga Cimande selama ratusan tahun, setiap bulan Maulid tepat di tanggal 14.
Para Pkl yang hadir dikawasan Cimande itu berasal dari berbagai daerah, dengan maksud mengadu peruntungan dagangnya dengan memanfaatkan keramaian saat rangkaian prosesi “Ngabungbang” berlangsung. Pasalnya, selain dilaksanakan oleh warga setempat, “Ngabungbang” juga diikuti oleh ribuan jamaah ziarah dari berbagai daerah, dalam dan luar jawa, bahkan jamaah ziarah dari luar negeri. Sejumlah pedagang mengaku mendapat keuntungan yang lumayan saat berjualan di area “Ngabungbang” pada tahun – tahun sebelumnya. Dan berharap mendapat keuntungan yang sama di tahun ini.
“Mudah – mudahan ditahun ini rejeki keuntungan dagang saya sama seperti tahun tahun sebelumnya”, ujar Ahmad pedagang pakaian muslim dan kelengkapan ibadah, saat ditemui lingkar jabar.com di lokasi.
Ditempat terpisah, Madi, pedagang sate dan sop kambing mengaku agak pesimis jika usaha dagangnya di tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. “Saya agak
khawatir dagangan saya kurang laku, karena saat ini kan lagi susah duit. Tapi mudah – mudahan sih enggak kayak gitu”, imbuhnya.
Berdasarkan pantauan lingkar jabar.com di lokasi, kepadatan pedagang di sepanjang jalur tempat tempat ziarah Cimande, lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Diprediksi, mulai besok kendaraan roda empat yang akan melintas dari arah talang Cimande ke arah Tarikolot akan sulit melintas, terlebih dipadatnya para peziarah yang semakin banyak berdatangan. (Riska)