BOGOR, LJ – Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melontarkan kalimat yang tidak pantas dari mulutnya, Wartawan anj*** (nama hewan yang identik dengan suara menggonggongnya), ungkapan tersebut dialamatkan kepada Ginting yang ternyata seorang Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ).
“Awal kejadian saya dianggap memaksa masuk kedalam dinas, padahal itu tidak benar,” ungkap Ginting.
“Bahkan DN berujar, lanjut Ginting, “Saya yang berkuasa di Disdik dan saya yang berhak, ini kekuasaan saya, catat saya tidak takut, wartawan Ta**, Anj*** (ucap DN),” urai Ginting seraya menirukan kalimat DN.
Ginting menambahkan, “maaf kawan, urusan sama saya belum selesai terkait ucapan DN, bahkan setelah ribut mulut, saya belum bertemu dengan oknum tersebut. Adapun satu media menyatakan sudah selesai, itu semua tidak benar, karena sampai saat ini DN, belum meminta maaf secara pribadi kepada saya,” ucap Ginting, Senin (28/6/2021).
Ditempat terpisah, DN saat dikonfirmasi di ruang kerjanya menjelaskan, “Mohon maaf saya terbawa emosi, saya kira wartawan, tidak tahunya beliau seorang LSM”.
“Saya mohon maaf, itu spontan saja terucap, sekali lagi saya minta maaf sama rekan-rekan wartawan, soalnya situasi sedang pandemik namun beliau memaksa masuk, sehingga terjadi cekcok antara saya dan beliau,” ujar DN.
Ketika DN disinggung terkait ucapan kepada wartawan, dan dipastikan ucapan tersebut untuk wartawan, lagi-lagi DN meminta maaf, “Semua ketidak sengajaan hanya spontan saja,” tuturnya.
Sebagaimana kita ketahui belum lama ini ramai berita perselisihan antara orang nomor satu di Kabupaten Bogor dengan beberapa wartawan, soal ucapan bodrek atau bodong telah menjadi duka yang serius diantara para awak media. Seharusnya hal seperti ini tidak harus terulang, demi menjaga nama baik pemerintahan, serta marwah jurnalis khususnya di Kabupaten Bogor.
Hingga berita ini di tayangkan, kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Bogor, belum bisa diminta keterangannya terkait anak buahnya yang diduga tidak sesuai dengan SOP. (Ria/FWBB)